BAHAYA MEROKOK
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Sangat ironis memang bahwa
manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan
bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan
sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka.
Kebiasaan merokok telah menjadi
budaya diberbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas perokok diseluruh dunia
ini, 47 persen adalah populasi pria sedangkan 12 persen adalah populasi wanita
dengan berbagai kategori umur. Latar belakang merokok beraneka ragam, di
kalangan remaja dan dewasa pria adalah faktor gengsi dan agar disebut jagoan, malahan
ada salah satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenar atas kebiasaan
merokok yaitu `ada ayam jago diatas genteng, ngga merokok ngga ganteng`.
Sedangkan kalangan orang tua, stres dan karena ketagihan adalah faktor penyebab keinginan untuk merokok.
Berbagai alasan dan faktor
penyebab untuk merokok diatas biasanya salah seandainya beradu argumen dengan
pakar yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa ditimbulkan dari kebiasaan
merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Harus diakui
banyak perokok yang mengatakan bahwa merokok itu tidak enak tetapi dari sekian
banyak pamflet, selembaran, kampanye anti rokok, sampai ke bungkus rokoknya
diberi peringatan akan bahaya kesehatan dari rokok, tetap tak bisa mengubris
secara massal berkurangnya kebiasaan merokok dan jumlah perokok.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1.2.RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah saya uraikan maka masalah
yang akan kami bahas:
1. Apa dampak dari merokok?
2. Zat apa yang terkandung di dalam
dan yang paling berbahaya?
3. Upaya apa yang dilakukan bagi
perokok di sekolah?
4. Apa faktor penyebab perilaku merokok pada
remaja?
1.3.TUJUAN PENELITIAN
-Untuk mengetahui Bahaya merokok.
-Untuk mengetahui faktor – faktor
penyebab perilaku merokok pada remaja.
-Untuk mengetahui apa itu rokok.
1.4.METODE PENELITIAN
Metode yang saya gunakan adalah:
-Deskriptif
-Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di internet da buku – buku panduan
-Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di internet da buku – buku panduan
1.5.SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Perumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
1.4.Metode Penelitian
1.5.Sistematika penulisan
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1.Pengertian Rokok
2.2.Dampak dari merokok
2.3.Faktor penyebab merokok pada
remaja
2.4.Upaya mengatasi rokok
BAB III
ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
3.1.Rokok dan Reaksi Kimia
(Pembakaran)
3.2.Reaksi pembakaran rokok
3.3.Rokok dan proses penguapan
uap air dan nikotin
3.4.Tar dan Asap Rokok
3.5.Gas CO (Karbon Mono Oksida)
3.6.Nikotin dan kerja nikotin
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
4.2.Saran
4.1.Kesimpulan
4.2.Saran
BAB II
KERANGKA TEORI
KERANGKA TEORI
2.1. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas
berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan
diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok
dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup
lewat mulut pada ujung lain. Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan
tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang
berfungsi menyaring nikotin. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk
kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong.
Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya
disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang
dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan
jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali
dipatuhi). Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku
bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh.
Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para
penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa
tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan
bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan
ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para
pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk
negara-negara Islam. Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan
sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil
itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di
sekitar perokok yang bukan perokok.
2.2. Dampak dari merokok
2.2. Dampak dari merokok
Sebagaimana kita ketahui di dalam
asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok, tidak kurang dari 4000 zat kimia
beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen)
dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida,
amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin,
4-etilkatekol,ortokresoldan perylene adalah sebaian dari beribu – ribu zat di
dalam rokok. Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi
Kesehatan dunia (WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang
diseluruh dunia. Kalau dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia
yang disebabkan oleh tembakau rokok. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800
zat kimia, yang sebagian besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu
kanker), selain itu juga asap dari rokok memiliki benzopyrene yaitu
partikel-partikel karbon yang halus yang dihasilkan akibat pembakaran tidak
sempurna arang, minyak, kayu atau bahan bakar lainnya yang merupakan penyebab
langsung mutasi gen. Hal ini berbanding terbalik dengan sifat output rokok
sendiri terhadap manusia yang bersifat abstrak serta berbeda dengan makanan dan
minuman yang bersifat nyata dalam tubuh dan dapat diukur secara kuantitatif. Selain
mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim
bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan
lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak
yang terlibat dalam output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok
tidak ada hubunganya dengan klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya,
menurunnya produktiviats seseorang karena merokok akibat terbaginya waktu
bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa
merokok dapat menurunkan IQ. (dari berbagai sumber) Bahaya bagi tubuh yaitu
bisa mengakibatkan kanker, paru-paru, impotensi dan gangguan pada janin,
sedangkan bahaya bagi lingkungan dapat menimbulkan polusi udara yang
ditimbulkan dari asap rokok yang dihisap. Sebenarnya yang paling berbahaya
diantara perokok pasif dan perokok aktif, perokok pasif lah yang berbahaya
sebab perokok pasif menghisap asap rokok yang paling banyak. Rokok juga selain
berbahaya juga bisa mematikan dan akan menimbulkan kecanduan kepada pemakainya.
Merokok bagi orang dewasa bisa berbahaya apalagi bagi anak-anak yang masih
duduk di bangku sekolah. Oleh Karena itu, merokok dilarang di sekolah maupun di
luar sekolah. Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada
waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena
diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon mono
oksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga
dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas. CO, Tar,
dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan : Gelisah,
tangan gemetar (tremor) Cita rasa / selera makan berkurang Ibu-ibu hamil yang
suka merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya.
2.3. Faktor penyebab merokok pada
remaja
Ada beberapa faktor yang
mendorong remaja untuk merokok, di antaranya:
1. Faktor
orang tua dan keluarga
Salah satu temuan tentang remaja
perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak
bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan
memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding
anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer
& Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294). Selain itu,
anak-anak yang mempunyai orang tua perokok, lebih rentan untuk terpengaruh dan
mencontoh orang tuanya.
2. Temanku
merokok
Banyak fakta membuktikan bahwa
remaja perokok, kemungkinan besar teman-temannya juga perokok, dan sebaliknya.
Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau
lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991).
3. Pribadiku
Ada yang mencoba merokok hanya
karena alasan ingin tahu. Mungkin juga karena ingin mengobati rasa sakit fisik
maupun jiwa, mengusir bosan. Selain alasan tersebut, konformitas sosial juga
menjadi pemicu. Orang yang memiliki skor tinggi pada tes konformitas sosial
lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang
rendah (Atkinson, 1999).
4.Iklan rokok
Ternyata Iklan-iklan di berbagai
media yang memberikan gambaran bahwa perokok adalah lambang keglamouran, cowok
banget, memicu remaja untuk ikut berperilaku seperti itu. Nah, jika kita sudah terperangkap dalam status perokok saat
ini, tenang saja. Ada berbagai upaya pencegahan jika kita ingin berubah.
2.4. Upaya mengatasi rokok
Merokok di sekolah yang dilakukan
siswa kini semakin banyak, itu dikarenakan siswa yang satu mengajak siswa yang
lainnya atau dikarenakan oleh faktor pergaulan. Oleh karena itu para guru lebih
ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan mengelilingi tempat-tempat yang sering
dijadikan tempat merokok. Selain itu juga melakukan peringatan yang lebih tegas
lagi agar para pelanggar khususnya perokok jera dan tidak melakukan hal
tersebut lagi, baik di
sekolah maupun di luar sekolah. Jika karena kecanduan, maka tips yang harus
dilakukan adalah: Pikirkanlah hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi pada
tubuh ketika masa krisis karena berhenti
merokok (biasanya 1,5 sampai 2 minggu). Minumlah banyak air putih, makan banyak
sayur dan buah-buahan setiap kali timbul keinginan untuk merokok. Berbicara
atau berkomunikasilah dengan orang lain dan tetaplah menyibukkan diri. Berolahraga
yang menyenangkan dan
disukai secara teratur dan terukur.
Pijatlah daerah punggung dan leher, lalu tariklah napas dalam-dalam. Jika karena ketergantungan, maka putuskan semua hubungan antara rokok dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dengan tips berikut ini: Jika ingin merasakan rokok di tangan, bermainlah dengan barang-barang lain seperti pensil, pena, atau membaca buku. Jika ada keinginan untuk menyalakan rokok, jauhkan rokok dari jangkauan dan buanglah korek api. Jika biasa merokok sesudah makan, segeralah bangkit dari duduk setelah makan, gosok gihi dan pergilah berjalan atau lakukan kegiatan yang membuat lupa pada rokok. Jika merokok disertai dengan minum kopi, maka ganilah kopi dengan jus buah dll.
Jika merokok untuk menenangkan diri, maka cobalah untuk mengingat bahaya merokok dapat mengakibatkan penyakit jantung, paru-paru, kanker, stroke, keguguran, dll. Berikut ini beberapa tips yang perlu diperhatikan:
Pijatlah daerah punggung dan leher, lalu tariklah napas dalam-dalam. Jika karena ketergantungan, maka putuskan semua hubungan antara rokok dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dengan tips berikut ini: Jika ingin merasakan rokok di tangan, bermainlah dengan barang-barang lain seperti pensil, pena, atau membaca buku. Jika ada keinginan untuk menyalakan rokok, jauhkan rokok dari jangkauan dan buanglah korek api. Jika biasa merokok sesudah makan, segeralah bangkit dari duduk setelah makan, gosok gihi dan pergilah berjalan atau lakukan kegiatan yang membuat lupa pada rokok. Jika merokok disertai dengan minum kopi, maka ganilah kopi dengan jus buah dll.
Jika merokok untuk menenangkan diri, maka cobalah untuk mengingat bahaya merokok dapat mengakibatkan penyakit jantung, paru-paru, kanker, stroke, keguguran, dll. Berikut ini beberapa tips yang perlu diperhatikan:
Tanyalah pada diri sendiri,
apakah ada teman, saudara, atau tetangga yang menderita salah satu penyakit di
atas. Bayangkan jika penyakit tersebut menyerang diri kita sendiri. Jika
keinginan untuk merokok sangat kuat, lakukanlah olahraga ringan seperti
berjalan-jalan atau lakukan kegiatan yang menjadi kegemaran atau hobi Anda. Jika
berpikir bahwa merokok dapat membuat kita menjadi tenang atau nyaman, maka
katakanlah dan akuilah secara jujur bahwa rokok tidak mungkin bisa mengatasi
masalah yang ada. Untuk mengatasi masalah ini, perlu melibatkan keluarga,
teman, dan saudara untuk membantu mengalihkan perhatian dari rokok. Jika ingin
berhenti merokok harus menetapkan tindakan yang akan dipilih atau perilaku apa
yang paling mudah diubah berkaitan dengan situasi merokok. Buatlah pernyataan untuk berhenti merokok, kemudian bacalah
pernyataan tentang niat berhenti merokok di depan teman atau saudara atau
anggota keluarga yang akan menjadi pengingat agarkeinginan berhenti merokok
tercapai.
BAB III
ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
3.1. Rokok dan Reaksi Kimia
(Pembakaran)
Proses pembakaran rokok tidaklah
berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan padat lainnya. Rokok yang terbuat
dari daun tembakau kering, kertas dan zat perasa, dapat dibentuk dari unsur
Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta
unsur-unsur lain yang berjumlah kecil. Rokok secara keseluruhan dapat
diformulasikan secara kimia yaitu sebagai (CvHwOtNySzSi). Dua reaksi yang
mungkin terjadi dalam proses merokok. Pertama adalah reaksi rokok dengan
oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2, H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi
ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperatur tinggi yaitu diatas
800oC. Reaksi ini terjadi pada bagian ujung atau permukaan rokok yang kontak
dengan udara. CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada
suhu 800oC))
3.2. Reaksi pembakaran rokok
Reaksi yang kedua adalah reaksi
pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia lainnya. Reaksi ini terjadi
akibat pemanasan dan ketiadaan oksigen. Reaksi ini lebih dikenal dengan
pirolisa. Pirolisa berlangsung pada temperatur yang lebih rendah dari 800oC.
Sehingga rentang terjadinya pirolisa pada bagian dalam rokok berada pada area
temperatur 400-800oC. Ciri khas reaksi ini adalah menghasilkan ribuan senyawa
kimia yang strukturnya komplek. CvHwOtNySzSi -> 3000-an senyawa kimia
lainnya + panas produk ((pada suhu 400-800oC)) reaksi pirolisa. Walaupun reaksi
pirolisa tidak dominan dalam proses merokok, tetapi banyak senyawa yang
dihasilkan tergolong pada senyawa kimia yang beracun yang mempunyai kemampuan
berdifusi dalam darah. Proses difusi akan berlangsung terus selagi terdapat
perbedaan konsentrasi. Tidak perlu disangkal lagi bahwa titik bahaya merokok ada
pada pirolisa rokok. Sebenarnya produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk
melewati temperatur yang tinggi dan cukup akan Oksigen. Hal ini tidak terjadi
dalam proses merokok karena proses hirup dan gas produk pada area temperatur
400-800oC langsung mengalir kearah mulut yang bertemperatur sekitar 37oC.
3.3. Rokok dan proses penguapan uap air dan nikotin
Selain reaksi kimia, juga terjadi
proses penguapan uap air dan nikotin yang berlangsung pada temperatur antara
100-400oC. Nikotin yang menguap pada daerah temperatur di atas tidak dapat
kesempatan untuk melalui temperatur tinggi dan tidak melalui proses pembakaran.
Terkondensasinya uap nikotin dalam gas tergantung pada temperatur, konsentrasi
uap nikotin dalam gas dan geometri saluran yang dilewati gas. Pada temperatur
dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum gas
memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan,
tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi sebelum memasuki mulut sehingga
nantinya gas yang masuk dalam paru-paru masih mengandung nikotin. Sesampai di
paru-paru, nikotin akan mengalami keseimbanganbaru, dan akan terjadi kondensasi
lagi.
Jadi, ditinjau secara proses
pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan proses pembakaran kayu di
dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor, proses pembakakaran batubara
di industri semen, proses pembakaran gas alam di industri pemanas baja dan
segala proses pembakaran yang melibatkan bahan bakar dan oksigen. Sangat ironis
memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses
pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain
pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke
paru- paru mereka.
3.4. Tar dan Asap Rokok
Zat berbahaya ini berupa kotoran
pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru – paru dan sistem pernafasan,
sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emphysema dan dalam beberapa
kasus menyebabkan kanker paru – paru ( penyakit maut yang hampir tak dikenal
oleh mereka yang bukan perokok ).Racun kimia dalam TAR juga dapat meresap ke
dalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan di urine.TAR yang tersisa di
kantung kemih juga dapat menyebabkan penyakit kanker kantung kemih. Selain itu
Tar dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel – sel darah
merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya
terhadap sistem peredaran darah. Tar dan asap rokok merangsang jalan napas, dan
tar tersebut tertimbun disaluran itu yang menyebabkan : Batuk-batuk atau sesak
napas
Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas, lidah atau bibir.
Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas, lidah atau bibir.
3.5. Gas CO (Karbon Mono Oksida)
Gas CO juga berpengaruh negatif
terhadap jalan napas dari pembuluh darah. Karbon mono oksida lebih mudah
terikat pada hemoglobin daripada oksigen. Oleh sebab itu, darah orang yang
kemasukan CO banyak, akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat
meninggal dunia karena keracunan karbon mono oksida. Pada seorang perokok tidak
akan sampai terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok
dengan sedikit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negatif
pada jalan napas dan pada pembuluh darah.
3.6. Nikotin dan kerja nikotin
Adalah suatu zat yang dapat membuat
kecanduan dan mempengaruhi sistem syaraf, mempercepat detak jantung ( melebihi
detak normal ) , sehingga menambah resiko terkena penyakit jantung.Selain itu
zat ini paling sering dibicarakan dan diteliti orang, karena dapat meracuni
saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah
tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar
nikotin 4-6 mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat
seseorang ketagihan. Selain itu Nikotin berperan dalam memulai terjadinya
penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan
lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada
permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan
hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.
Nikotin merangsang bangkitnya
adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan :
- Jantung berdebar-debar- Meningkatkan tekanan darah serta kadar kolesterol dalam darah, berhubungan erat terjadinya serangan jantung Saat merokok, nikotin mulai diserap aliran darah dan diteruskan ke otak. Nikotin terikat di reseptor nikotinat antikolinergik 42 di ventral tegmental area (VTA). Nikotin yang terikat di reseptor 42 akan melepaskan dopamin di nucleus accumbens (nAcc). Dopamin itulah yang diyakini menimbulkan perasaan tengan dan nyaman. Tak heran bila perokok akan kembali merokok untuk memperoleh efek nyaman itu. Bila perokok mulai mengurangi atau berhenti merokok maka asupan nikotin berkurang dan pelepasan dopamin juga berkurang, akibatnya timbul gejala putus obat berupa iritabilitas dan stress.
- Jantung berdebar-debar- Meningkatkan tekanan darah serta kadar kolesterol dalam darah, berhubungan erat terjadinya serangan jantung Saat merokok, nikotin mulai diserap aliran darah dan diteruskan ke otak. Nikotin terikat di reseptor nikotinat antikolinergik 42 di ventral tegmental area (VTA). Nikotin yang terikat di reseptor 42 akan melepaskan dopamin di nucleus accumbens (nAcc). Dopamin itulah yang diyakini menimbulkan perasaan tengan dan nyaman. Tak heran bila perokok akan kembali merokok untuk memperoleh efek nyaman itu. Bila perokok mulai mengurangi atau berhenti merokok maka asupan nikotin berkurang dan pelepasan dopamin juga berkurang, akibatnya timbul gejala putus obat berupa iritabilitas dan stress.
Hal itu menyebabkan jalan untuk berhenti merokok menjadi sulit karena rasa ketagihan terhadap nikotin. Peran verenicline berfungsi sebagai pemutus rantai adiksi. Biasanya nikotin berikatan dengan reseptor 42, namun nanti yang akan berkaitan dengan reseptor 42 adalah verenicline yang bekerja dengan dua cara. Pertama, verenicline menstimulasi reseptor untuk melepaskan dopami secara pasrial, tujuanya untuk mengurangi gejala putus obat berupa pusing, sulit berkosentrasi atau badmood yang ditimbulkan dari proses berhenti merokok.
Kedua, verenicline menghalangi nikotin yang menempel di reseptor. Jadi bila merokok kembali, nikotin tidak dapat menempel di reseptor, sehingga mengurangi rasa nikmat dari rokok tersebut. = Verenicline dapat diberikan pada perokok dewasa atau minimal usia 18 tahun yang ingin berhenti merokok. Verenicline dapat diberikan pada perokok berat maupun ringan. Dosis awal yang diberikan ringan yang ditingkatkan secara perlahan-lahan. Untuk mencapai kesembuhan berhenti merokok, dibutuhkan waktu selama tiga bulan, baik bagi perokok berat atau ringan. Efek samping verenicline adalah mual, nyeri kepala, insomnia dan mimpi abnormal. Meski demikian, manfaat yang ditimbulkan dari berhenti merokok jauh lebih besar karena dalam sebatang rokok terkandung lebih dari 4 ribu bahan kimia dan 250 zat karsinogenik. Bahkan bahan kimia yang ditemukan pada asap tembakau (rokok) seperti aseton, butan, arsenic, cadmium, karbon monoksida dan toluene sama seperti yang ditemukan pada bahan industri. Jadi dapat dibayangkan bukan dampak buruk rokok?
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Melihat kenyataan yang ada pada
uraian sebelumnya, dapat dikatakan rokok itu lebih banyak dampak negativnya
dari pada dampak positifnya. Apabila hal ini dibiakan terus berlangsung, maka
akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia. Dan
seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh
mereka.Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.
4.2. Saran
Setelah membaca karya tulis ini,
semoga masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan
segera meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga
dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit
yang mengancam jiwa mereka.
I really appreciate your support on this.
ReplyDeleteLook forward to hearing from you soon.
I’m happy to answer your questions, if you have any.
เครดิตฟรี
เครดิตฟรี
คาสิโน